Translate

Pages

Senin, 07 Januari 2013

Tanaman Herbal dan Khasiatnya >> Teratai


                         TERATAI
           (Nelumbium nelumbo Druce)
Nama Lokal
Seroja, terate, Padma.
Uraian Tumbuhan
Teratai adalah tumbuhan air, menahun, tumbuh tegak banyak dijumpai di perairan, kolam, dan tak jarang bisa kita temukan tumbuh liar di rawa-rawa. Teratai sebagai tanaman air yang asli dari Asia mempunyai bunga yang sangat indah sehingga sering dibudidayakan sebagai tanaman penghias kolam. Bunganya juga sangat harum, tumbuh menjulang di atas permukaan air, panjang tangkai bunga 75 – 200 cm. diameter bunga 15 – 25 cm, mahkota bunga banyak dan lebar, warna merah muda, putih dan kuning, berbenang sari banyak, kepala sari kuning. Bunga mekar sehari penuh, setelah layu mahkota akan berguguran hingga tersisa dasar bunga yang akan menjadi bakal buah. Dasat bunga berbentuk kerucut terbalik, ujung datar, berlubang-lubang berisi 15 – 30 biji, saat mekar kuning kemudian hijau dan akhirnya menjadi coklat kehitaman, berdiameter 6 – 11 cm. Berakar rimpang tebal, bersisik, tumbuh di bawah tanah. Daun dan bunganya keluar langsung dari rimpang yang terikat pada lumpur di dasar kolam. Permukaan daun berlilin, hijau keputihan, rata bagian tepi, tengah agak mencekung, tulang daun tersebar dari pusat daun kea rah tepi dengan diameter 30 – 50 cm. Helaian daun lemar dan bulat yang disangga tangkai panjang dan buat dengan diameter 0,5 – 1 cm dan panjang 75 – 150 cm.
Manfaat bagi kesehatan:
-    Daun: pusing, sakit kepala, pingsan akibat cuaca pans, diare karena panas atau lembab, beri-beri, mimisan, muntah darah, buang air besar disertai darah, pendarahan pada wanita.
-    Dasar daun: diare, disentri.
-    Bunga: luka akibat pukulan, pendarahan, radang kulit bernanah.
-    Batang: diare, dada terasa tertekan karena panas atau lembab, muntah, keputihan, pingsan akibat cuaca panas.
-    Biji: disentri, diare, hepatitis, lesu kurang semangat, keputihan, pendarahan pada wanita, buang air kecil terasa sakit, susah tidur, muntah-muntah, radang usus kronis, gangguan penyerapan makanan.
-    Benang sari: muntah darah, disentri, keputihan, sering buang air kecil (beser), tak dapat menahan buang air kecil.
Cara Penggunaan
Penggunaan luar dengan cara ruas akar teratai dicuci, lalu dijur kemudian airnya digunakan untuk obat tetes pada bagian yang sakit.
Penggunaan dengan cara diminum:
-    Daun: 5 – 12 gram, rebus lalu airnya minum.
-    Bunga: 3 – 5 gram, rebus lalu minum airnya.
-    Biji: 5 – 12 gram, rebus lalu minum airnya.
-    Benang sari: 3 – 10 gram, rebus lalu minum airnya.
-    Tangkai: 3 – 5 gram, rebus lalu minum airnya.
Kandungan Kimia
Benang sari: kuersetin, luteolin, isokuersitrin, galuteolin, alkaloid.
Bunga: kuersetin, luteolin, isokuersitrin, kaempferol.
Penyangga bunga: lemak, protein, karbohidrat, karoten, asam nikotinat, vitamin B1, b2, C, sedikit mengandung nelumbin.
Biji: kaya zat pati dan mengandung raffinosa, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor,  dan besi.
Kulit biji teratai: nuciferin, oxoushinsunine, N-norarmepavin.
Tunas biji teratai: liensinin, isoliensinin, neferin, nuciferin, pronuciferin, lotusina, methylcorypalline, demethylcoclaurine, galuteolin, hyperin.
Rimpang: pati, protein, asparagine, vitamin C, katekol, dan lain-lain.
Akar: zat tanat dan asparagine.
Daun: roemerin, nuciferin, dan nornuciferin.
Tangkai daun: roemerin, nornuciferin, resin, dan zat tanat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 Kumpulan Artikel. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.